cover
Contact Name
Cucuk Evi Lusiani
Contact Email
lusiani1891@polinema.ac.id
Phone
+6282140565353
Journal Mail Official
distilat@polinema.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang Jl Soekarno-Hatta No 09 65141 Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI
ISSN : 19788789     EISSN : 27147649     DOI : http://dx.doi.org/10.33795/distilat
Core Subject : Engineering,
This journal is an open access journal with the frequency of 2 (two) times a year, published by Department of Chemical Engineering, Politeknik Negeri Malang (State Polytechnic of Malang). Submitted manuscripts should be original Research Articles and Literature Reviews that aims for contribution and continuous dissemination of updates in relation to chemical engineering and environmental engineering sciences. DISTILAT editors welcome manuscripts in the form of research articles, literature review, or case reports that have not been accepted for publication or even published in other scientific journals. Articles published in cover key areas in the development of chemical and environmental engineering sciences, such as: 1. Energy 2. Waste treatment 3. Unit operation 4. Thermodynamic 5. Process simulation 6. Development and application of new material 7. Chemical engineering reaction 8. Biochemical 9. Biomass
Articles 40 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 4 (2022): December 2022" : 40 Documents clear
PENGARUH LAMA MASERASI KULIT JERUK NIPIS TERHADAP ANTISEPTIK PADA PEMBUATAN HAND SANITIZER GEL Qasimatul Wasilah; Profiyanti Hermien Suharti
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.517

Abstract

Hand sanitizer merupakan antiseptic dengan kandungan alkohol 60-80%. Bahan aktifnya adalah alkohol yang memiliki efektivitas tertinggi terhadap virus, bakteri, dan jamur serta tidak menyebabkan resistensi bakteri. Hand sanitizer pada penelitian ini menggunakan penambahan bahan alami yaitu ekstrak kulit jeruk nipis. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh variasi lama maserasi kulit jeruk nipis pada pembuatan hand sanitizer.  Penggunaan alkohol terus menerus pada kulit dirasa kurang aman karena alkohol merupakan pelarut organic yang dapat melarutkan sebum pada kulit, maka dilakukan penambahan bahan alami berupa ekstrak kulit jeruk nipis. Jeruk nipis merupakan tanaman yang mudah didapatkan masyarat. Jeruk nipis mengandung minyak atsiri yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri. Jeruk nipis juga mengandung flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan staphylococcus aereus (kuman pada kulit). Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu lama perendaman maserasi dengan variasi tidak maserasi, 1 hari maserasi dan 2 hari maserasi. Pengujian karakteristik ekstrak kulit jeruk nipis dapat dilakukan terhadap uji flavonoid dan uji alkaloid sedangkan untuk analisis hand sanitizer dapat dilihat dari hasil analisis organoleptik dan analisis homogenitas. Adanya senyawa flavonoid ditunjukkan pada variabel 1 hari maserasi konsentrasi pelarut 70%, 2 hari maserasi konsentrasi pelarut 65%, dan 2 hari maserasi pada konsentrasi pelarut 70% yaitu dengan adanya warna jingga pada hasil uji, akan tetapi tidak diketahui kadar flavonoid tersebut. Hasil dari uji antibakteri menunjukkan hasil terbaik pada 2 hari maserasi konsentrasi pelarut 70% dengan zona hambat 15mm.
EVALUASI PERHITUNGAN NERACA ENERGI FINISH MILL DI PT SEMEN INDONESIA PERSERO TBK TUBAN Arian Suryo Dyatmiko; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.417

Abstract

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Multinasional Company di Indonesia bergerak dalam produksi semen dan non-semen. Semen adalah komoditas utama yang diproduksi pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ini. Pada proses pembuatan semen di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, produksi dilakukan dengan menggunakan proses kering. Teknologi ini memiliki keunggulan pada biaya operasi relatif rendah pada kapasitas produksi yang besar. Pembuatan semen memiliki beberapa tahapan, diantaranya adalah penyiapan bahan baku dan tambahan, pengolahan bahan, pembakaran dan pendinginan, penggilingan dan pengisian atau pengantongan semen. Sebelum memasuki tahap pengemasan, terdapat suatu unit alat bernama Finish mill. Finish mill merupakan unit penggilingan semen terakhir pada proses pembuatan semen. Pada alat ini, bahan pembentuk semen yaitu clinker digiling dan dicampur dengan gypsum dan trass. Jenis finish mill yang digunakan berupa horizontal ball mill yang didalamnya terdapat bola-bola penggiling untuk memperkecil ukuran partikel semen menjadi 325 mesh. Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui banyaknya energi yang dibutuhkan finish mill pada proses pembuatan semen. Finish mill memiliki 5 buah aliran yang terbagi menjadi 3 aliran masuk dan 2 aliran keluar. Aliran masuk berupa aliran umpan (F1), water spray (F2), dan gas panas (F3) serta aliran keluar berupa produk semen (F4) dan gas buang (F5). Pada masing – masing aliran tersebut didapatkan hasil berturut – turut sebesar 233,00 ton/jam; 3,02 ton/jam; 900,74 ton/jam; 204,13 ton/jam; 932,63 ton/jam.
PENGARUH SUHU OPERASI PRE-CONDITIONER DAN WAKTU TINGGAL PELET DI DALAM COOLER TERHADAP WATER STABILITY DAN MOISTURE PELET PAKAN UDANG PT CJ FEED AND CARE INDONESIA PLANT JOMBANG Muchammad Syafi' Arief; Mufid Mufid; Nabila Fitri Rohmawati
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.472

Abstract

Tingginya kebutuhan akan konsumsi udang, mendorong pemenuhan kebutuhan pakan udang yang berkualitas, baik secara nilai gizi maupun ketahanan fisik. Ketahanan fisik produk pada pakan udang ditentukan dari water stability yang menentukan kemampuan pakan bertahan dalam air sebelum dikonsumsi oleh udang, selain itu ditentukan oleh moisture dari pakan yang menentukan masa simpan, aktivitas mikroorganisme dan jamur. Kualitas fisik pakan udang ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya formulasi, kualitas bahan baku, kehalusan proses grinding, proses dan alat pelleting yang berjalan dengan baik, kondisi steam yang memadai, serta proses pendinginan produk pakan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu operasi pada pre-conditioner serta waktu tinggal pelet pada cooler. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah suhu operasi pada pre-conditioner  81, 82, 83, 84 dan 85 ℃ dan waktu tinggal pelet dalam cooler selama 11, 33, 45, 56 dan 70 detik. Sample pelet diambil setelah proses cooling dari setiap variabel kemudian dilakukan analisa water stability dan moisture. Hasil analisi water stability dan moisture terhadap suhu operasi pre-conditioner berturut-turut sebesar 81-83,5% dan 8,3-8,4%. Hasil analisis water stability dan moisture terhadap waktu tinggal pelet pada cooler berturut-turut sebesar 81,5-83% dan 8,7-9%. Kondisi optimum untuk suhu pre-conditioner dan waktu tinggal pelet pada cooler berturut-turut 84 ℃ dan 11 detik yang digunakan sebagai saran untuk meningkatkan produktivitas pabrik.
EFEKTIVITAS ALAT PENUKAR PANAS SHELL AND TUBE 1-1 DENGAN METANOL SEBAGAI FLUIDA PEMANAS DAN ETANOL SEBAGAI FLUIDA PENDINGIN Hardanto Suryo Pratomo; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.431

Abstract

Alat penukar panas adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dalam proses perpindahan panas fluida dengan fluida lain tanpa terjadi perpindahan massa di dalamnya dan dapat digunakan sebagai pemanas atau pendingin. Heat exchanger yang banyak digunakan adalah alat penukar panas shell and tube yang terdiri dari shell di bagian luar dan tube di bagian dalam. Bahan alat Heat exchanger yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari stainless steel. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari alat heat exchanger dengan variasi variabel pada suhu. Jenis aliran yang digunakan dalam penelitian ini adalah aliran berlawanan arah dengan fluida panas di Tube dan fluida dingin di shell. Variabel yang digunakan adalah suhu fluida panas yang masuk : 48, 51, 54, 57, 60°C dan suhu fluida dingin yang masuk : 20, 25, 30, 35, 40°C. Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitatif dengan alat Shell and Tube Heat Exchanger 1-1. Untuk mendapatkan nilai efektifitas dilakukan pencarian nilai ΔTLMTD, U, NTU dan efektivitas. Fluida yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol sebagai fluida dingin dan metanol sebagai fluida panas. Dari hasil penelitian didapatkan nilai efektivitas terbaik sebesar 0,81 pada suhu fluida dingin masuk 25°C dan suhu fluida panas masuk 60°C.
THE EFFECT OF PH SOLUTIONS AND STIRRING SPEED ON NICKEL RECOVERY FROM PYROPHYLLITE ROCKS USING FROTH FLOTATION Titi Pangesti Berlian Santoso; Sandra Santosa; Mas'udah Mas'udah
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.449

Abstract

Nickel is an important element in the metal alloy industry. In Indonesia, nickel resources are found in many areas in the form of rocks such as pyrophyllite. Froth flotation is a method commonly used in the mining industry to extract metals such as nickel from mineral rocks. However, the nickel concentrates yields tend to be relatively low. This is often influenced by several factors such as the pH solutions and stirring speed used in the process. Therefore, this study aims to investigate the effect of agitation speed and collector concentration on the nickel recovery results obtained from the froth flotation process. In this study, variations of pH solutions at 8,9, and 10 were used. Meanwhile, the stirring speed was varied to 700, 800 and 900 rpm. The results showed that the pH solutions and stirring speed had a significant impact on nickel recovery. Optimum results were obtained at pH of 10 and stirring speed of 900 rpm where the nickel concentration reached 27,55% from the initial concentration of 8,21%.
PENGARUH KONSENTRASI PUTIH TELUR DALAM PEMBUATAN BUBUK KALDU JAMUR TIRAM DENGAN METODE FOAM MAT DRYING Muhammad Zamzami; Ernia Novika Dewi
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.492

Abstract

Monosodium Glutamate (MSG) sudah dikenal sejak lama sebagai bahan tambahan untuk menyedapkan dan menguatkan rasa pada makanan. Terlalu banyak mengonsumsi MSG dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan. Cara lain untuk menghasilkan rasa umami atau gurih pada makanan tanpa menggunakan MSG adalah dengan olahan jamur berupa bubuk kaldu jamur. Salah satu cara untuk membuat bubuk kaldu jamur adalah menggunakan metode foam mat drying dimana proses pengeringan melibatkan pencampuran kaldu jamur dengan bahan pembusa untuk menghasilkan  busa  yang  stabil. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan bubuk kaldu jamur dengan variabel konsentrasi putih telur sebagai bahan pembusa sebesar 10%, 15%, 20% , 25%, 30%, 35% (b/v). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi putih telur dalam pembuatan bubuk kaldu jamur terhadap nilai yield dan pengujian organoleptik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, nilai yield berbanding lurus dengan konsentrasi putih telur, dengan hasil terbaik pada konsentrasi 35% yaitu sebesar 33,2%. Hasil terbaik berdasarkan uji organoleptik yang didapatkan pada variabel konsentrasi putih telur 20%.
PEMANFAATAN NASI AKING SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE Fifi Aisya Putri; S. Sigit Udjiana
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.435

Abstract

Plastik biodegradable adalah plastik yang dapat terdegradasi oleh mikroorganisme dan terbuat dari bahan yang dapat diperbarui, sehingga dapat menjadi alternatif pengganti plastik komersial. Tidak sedikit masyarakat yang menyisakan nasi dan membuangnya, sehingga nasi menjadi limbah. Limbah nasi sering dikenal sebagai nasi akingyang memiliki kandungan 83,14% karbohidrat, 29,70% amilosa, dan 3,36% protein. Dengan adanya kandungan pati berupa amilosa dan amilopektin maka nasi aking berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi terbaik pada pembuatan plastik biodegradable berdasarkan pengaruh variasi konsentrasi masing-masing filler kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium silikat (CaSiO4) yaitu 2%, 4%, 6%, dan 8% dari berat tepung, sedangkan untuk variasi plasticizer sorbitol yaitu 2%, 4%, 6%, dan 8% dari berat tepung. Beberapa uji yang dilakukan yaitu uji kuat tarik, uji ketahanan air dan uji biodegradabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji biodegadabilitas telah sesuai dengan SNI 7188.7:2016 dengan nilai tertinggi sebesar 66,22%. Sedangkan untuk uji kuat tarik dan uji water absorption tidak memenuhi SNI. Nilai kuat tarik tertinggi sebesar 2,58 MPa, dan uji water absorption terendah 30,18%.
PEMILIHAN JENIS MINYAK DALAM PEMBUATAN SABUN MANDI CAIR DENGAN METODE HOT PROCESS Farah Maulidha Putri; Heny Dewanjani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.490

Abstract

Sabun merupakan kebutuhan sekunder yang cukup banyak digunakan dalam aspek kehidupan yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran. Sabun mandi cair berasal dari reaksi saponifikasi antara trigliserida yang berasal dari asam lemak pada minyak dengan basa alkali (kalium hidroksida). Tahapan pembuan sabun mandi cair yaitu pembuatan soap base dengan pemanasan, pelarutan soap base, penetralan dan penambahan zat aditif berupa pewarna dan essence. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis minyak yang digunakan agar menghasilkan sabun mandi cair dengan kualitas terbaik. Penelitian ini menggunakan metode hot dengan jenis minyak yang digunakan yaitu minyak kelapa sawit, minyak kelapa, VCO (Virgin Coconut Oil), dan campuran minyak tersebut dengan perbandingan 1:1:1. Karakteristik sabun yang diamati adalah keadaan, pH, randemen hasil, viskositas, dan densitas sesuai dengan parameter yang ada di di SNI 06-4085-1996 Tentang Syarat Mutu Sabun Mandi Cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis minyak yang dapat mengasilkan sabun dengan kualitas terbaik dan sudah sesuai dengan SNI-1996 adalah VCO (Virgin Coconut Oil) dengan konsentrasi KOH 30% (%w/v) menghasilkan sabun dengan warna yang jernih, dengan pH 8, randemen hasil 93%, viskositas 75,2229 cSt dan massa jenis 1,0237 gram/cm3.
ANALISIS EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA CUCUMBER SOAP KAPASITAS 6.300 TON/TAHUN Diana Ningtyas; Nanik Hendrawati
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.505

Abstract

Populasi pertumbuhan penduduk di Indonesia merupakan yang terbesar keempat didunia, dan kebutuhan masyarakat akan sabun untuk kebersihan diri juga semakin meningkat. Sabun ini dibuat dari campuran tiga minyak yaitu minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak zaitun. Hal ini karena kandungan dari minyak sawit membantu melembabkan dan memperbaiki jaringan kulit yang kering, sedangkan kandungan dari minyak zaitun membantu menghidrasi kulit dan menghilangkan radikal bebas untuk mengurangi peradangan kulit, karena mengandung kadar antioksidan yang tinggi. Selain itu, kandungan dari minyak kelapa senyawa antiinflamasi dapat membantu meredakan peradangan pada kulit. Pembuatan sabun ini terdapat penambahan sari mentimun dimana didalamnya mempunyai senyawa flavonoid, saponin, dan polifenol yang berfungsi sebagai antiseptik dan antioksidan. Pabrik sabun mandi padat yang didirikan memiliki kapasitas 6.300 ton/tahun diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar. Evaluasi ekonomi sangat penting dilakukan sebelum mendirikan pabrik, hal ini dikarenakan dalam merancang sebuah pabrik harus dilihat dari aspek keuangannya untuk menimbang keuntungan dan kerugian perusahaan tersebut. Berdasarkan analisis ekonomi pabrik didapatkan Break Event Point sebesar 52%/tahun, Return On Invesment sebelum pajak 65% dan setelah pajak sebesar 46% dari modal investasi, sedangkan untuk Pay Out Time setelah pajak didapatkan sebesar 2,2 tahun, dan Shut Down Point yang didapatkan pabrik ini sebesar 42%. Dari hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa pabrik cucumber soap ini dengan kapasitas 6300 ton/tahun layak untuk didirikan dengan metode yang digunakan adalah metode cashflow. 
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN SELEKSI PROSES PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA SABUN CAIR BERBASIS MINYAK KELAPA SAWIT KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Nur Laila Qomariah; Heny Dewajani
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.474

Abstract

Saat ini jaman semakin berkembang dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Dalam menjaga kebersihan serta kesehatan diri,  sabun berperan sebagai pembersih kulit dari kotoran, minyak maupun bakteri. Sabun adalah sebuah produk dari campuran senyawa kimia dengan berbagai bentuk yang digunakan untuk bahan pembersih tubuh. Sabun yang sering dijumpai dikalangan masyarakat berupa sabun mandi, sabun cuci, dan sabun kecantikan. Penelitian ini membahas penentuan kapasitas produksi dan seleksi proses pada sabun cair berbasis minyak kelapa sawit dengan katalis kalium hidroksida sebagai bahan baku utama pembuatan sabun. Tujuan dari penelitian ini menentukan kapasitas produksi dan seleksi proses pembuatan sabun cair berbasis minyak kelapa sawit yang digunakan pada prarancangan pabrik sabun cair tahun 2024. Kapasitas produksi dihitung dengan menggunakan metode linier, dimana cara yang digunakan ialah menghitung rata-rata kebutuhan produk dalam 5 tahun terakhir yaitu 2016-2020 untuk memperkirakan hasil pada tahun 2024. Selanjutnya seleksi proses, ditentukan untuk mendapatkan proses pembuatan dan komposisi sabun yang menghasilkan produk paling cocok untuk kebutuhan masyarakat dengan penekanan dalam biaya produksi. Hasil dari penelitian ini adalah kapasitas produksi pabrik sabun cair ditahun 2024 sebanyak 40.000 ton/tahun. Dan metode yang terpilih saponifikasi trigiserida dengan kondisi proses panas. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa kapasitas produksi pabrik sabun cair ditahun 2024 sebanyak 40.000 ton/tahun. Metode yang terpilih yakni saponifikasi trigiserida dengan kondisi proses panas. Dapat disimpulkan bahwa dengan kebutuhan sabun masyarakat yang besar dan hasil produk penelitian ini yang berkualitas, maka layak didirikan sebuah pabrik sabun pada tahun 2024.

Page 1 of 4 | Total Record : 40